Senin, 12 Maret 2018

Pengertian dan Tujuan Humas


Public Relation atau hubungan masyarakat (Humas), memiliki peran penting dalam organisasi. Baik organisasi profit maupun nonprofit. Organisasi profit ialah perusahaan-perusahaan/korporat yang memiliki tujuan meraih finansial dalam aktifitas kerjanya. Sedangkan organisasi nonprofit sebaliknya, salah satunya ialah organisasi atau lembaga pendidikan. Lalu, sesungguhnya apa itu Humas dan mengapa ia memiliki peran yang penting?


Pengertian Humas mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Morissan mengatakan bahwa jika kita memahami humas sebagai “kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif” sebagaimana yang dikemukakan oleh Frank Jefkins, maka Humas memiliki usia yang sama tuanya dengan peradaban manusia. Ia ada sejak berabad-abad yang lalu. Frank Jefkins menyebutkan bahwa kitab-kitab suci agama besar di dunia mengandung unsur Humas. Ajaran-ajaran dalam kitab suci yang disebarkan  dipandang sebagai bentuk kegiatan humas. Bahkan identitas yang ditampilkan melalui lambang di bendera oleh kapal-kapal yang mengarungi luas samudra dan panji-panji yang dikibarkan raja-raja dikatakan sebagai salah satu “media” Humas. [1]

Namun, sebagai ilmu pengetahuan yang dipelajari dan dipraktikkan secara serius, Humas dianggap masih muda. Humas modern ini berkembang sejak revolusi industri sekitar abad 19. Perkembangan semakin meluas sejak Ivy Lee dan George Parker membuka kantor “Publicity Office” dan berhasil mengatasi permasalahan pemogokan pekerja tambang batu bara. Strategi Lee menerbitkan “Declaration of Principles” yang menyebutkan bahwa perusahaan akan bersikap terbuka dan jujur dalam berhubungan dengan khalayak/publik” berhasil menyelesaikan permasalahan itu. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa humas terbukti mampu berperan penting dalam:

  • -          Menampilkan sisi manusiawi dalam bisnis
  • -          Memperbaiki hubungan perusahaan dengan khalayak.
Pandangan itu masih menyiratkan hubungan satu arah dalam Humas. Humas dikaitkan dengan kegiatan “membujuk”. Sebagaimana pandangan Edward L. Berney yang menyatakan bahwa Humas membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik. [2]

Setelah Perang Dunia II, pengertian Humas mengalami perkembangan, yaitu masuknya aspek komunikasi dengan hubungan dua arah. Sebagaimana beberapa pengertian berikut ini [3]:

  • Humas ialah seni pengetahuan untuk mengembangkan pengertian timbal balik dan niat baik. (menurut Webster’s Third New International Dictionary)
  • Humas ialah suatu upaya untuk membangun dan mempertahankan saling pengertian antara organisasi dan publiknya.(menurut The British Institute of Public Relations)
  • Humas ialah usaha terencana untuk mempengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta tindakan yang bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasi dua arah yang saling memuaskan. (menurut Cutlip-Center-Broom)

Dari banyaknya pengertian yang ada, kita dapat melihat lebih fokus pada hal-hal yang harus dilakukan oleh praktisi humas. Dominick sebagaimana dikutip Morissan, menyebutkan tiga hal pokok dalam Humas:[4]
1.       Humas terkait erat dengan opini publik
2.       Humas terkait erat dengan komunikasi
3.       Humas merupakan fungsi manajemen.

Selain berupaya untuk mempengaruhi publik agar memberi opini positif bagi organisasi/perusahaan, Humas juga berusaha untuk mengumpulkan informasi dari publiknya, menginterpretasikan informasi tersebut dan melaporkannya kepada pihak manajemen terutama jika informasi itu bisa mempengaruhi keputusan manajemen. Humas juga bertanggungjawab menjelaskan tindakan organisasi/perusahaan kepada publik yang berkepentingan. Humas harus menjadi jembatan atau saluran yang baik antara kedua belak pihak yaitu organisasi dan publiknya.

Humas berfungsi membantu pihak manajemen untuk menetapkan tujuan yang hendak dicapai serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah. Oleh karena itu, Humas harus rutin memberikan saran tentang apa yang penting dilakukan oleh pihak manajemen. Dalam menjalankan fungsi manajemen Humas juga harus membuat rencana, mengorganisasi, melaksanakan kegiatannya dan melakukan evaluasi secara teratur. Dengan begitu Humas dapat menjalankan fungsi secara maksimal untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan.

Menurut Kriyantono, Humas perusahaan memiliki tujuan antara lain: [5]
1.       menciptakan pemahaman khalayak/publik,
2.       membangun citra korporat,
3.       mendapatkan citra korporat melalui Corporat Social Responsibility (CSR)
4.       membangun opini publik yang favourable,
5.       membentuk goodwill dan kerja sama.

Untuk menciptakan pemahaman terhadap publiknya, Humas harus mengenal siapa publiknya dan mengetahui kondisinya. Humas juga perlu tahu apakah publik mengenali organisasi/perusahaan dan bagaimana tanggapan atau tingkat dukungan mereka terhadap organisasi/perusahaan? Humas memiliki tujuan agar citra perusahaan selalu baik di mata publiknya. Kiranya hal ini pun menjadi tujuan Humas organisasi. Citra ialah persepsi publik tentang organisasi/perusahaan menyangkut pelayanan, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau perilaku individu-individu dalam perusahaan dan lainnya. Opini yang favourable ialah opini positif yang mendukung organisasi/perusahaan. Sedangkan goodwill ialah niat baik terhadap organisasi/perusahaan.

Secara khusus dalam organisasi nonprofit seperti sekolah, Humas memiliki peran yang penting. Masyarakat dan sekolah tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya memiliki hubungan yang saling membutuhkan. Beberapa pandangan filosofis menjelaskannya sebagai berikut: [6]

  • Sekolah bukan lembaga yang terpisah dari masyarakat
  • Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah tergantung pada masyarakat
  • Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota masyarakat dalam bidang pendidikan
  • Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkorelasi, keduanya saling membutuhkan
  • Masyarakat adalah pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat memerlukannya.
Dengan demikian, perlu ada upaya untuk menjaga keharmonisan hubungan antara masyarakat dan sekolah. Lebih lanjut, M. Ngalim Purwanto menyebutkan tujuan memelihara hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat antara lain untuk:
1.    Memelihara kelangsungan hidup sekolah
2.    Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
3.      Memperlancar proses pembelajaran
4. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah

Dari sudut pandang masyarakat, tujuan Humas berdasarkan kebutuhan masyarakat yaitu untuk:

  • Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di bidang mental spiritual
  • Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat 
  • Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat
  • Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuannya
Sedangkan tujuan Humas dari sudut pandang sekolah ialah:
  • Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat
  • Mendapatkan dukungan dan bantuan moral maupun finansial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah
  • Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program sekolah
  • Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat
  • Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak-anak.

Pemahaman tentang pengertian dan tujuan Humas dapat memberikan gambaran tentang hal-hal yang terkait dengan kegiatan ke-humas-an. Kita juga dapat menguraikan keterampilan apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang tenaga Humas profesional. Humas harus terampil berkomunikasi secara lesan dan melalui tulisan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tenaga Humas harus melek teknologi, melek media dan bisa memanfaatkan media komunikasi dengan baik. (Vy)      


[1] Lihat Morissan. 2014. Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Kencana Prenadamedia Group: Jakarta. Hlm.1
[2] Ibid. Hlm. 5-6
[3] Ibid. Hlm.: 7
[4] Ibid. Hlm. 8-9
[5] Lihat Kriyantono, R. 2008. PR Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat. Kencana Prenadamedia Group: Jakarta. Hlm.: 6-23
[6] Lihat M.Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi pendidikan. (Bandung: Rosda, 2010), hlm. 188

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ciri-ciri Orang Kreatif

Dunia membutuhkan orang yang kreatif. Banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi kreatif dan melakukan berbagai macam cara untuk me...