Pengertian tentang Hubungan Masyarakat (Humas) berkembang dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Pengertian yang menunjukkan hubungan satu arah semakin bergeser menjadi hubungan dua arah. Humas tidak lagi hanya menyampaikan informasi kepada khalayak, namun juga mendengarkan masukan, saran, kritik maupun dukungan untuk menjaga citra baik organisasi/lembaga/perusahaan. Ada interaksi atau timbali balik informasi yang disampaikan.
Ruang lingkup kerja Humas pun menjadi semakin luas. Menurut Morisson, luasnya ruang lingkup kerja ini menyebabkan praktisi Humas harus memilih bidang kekhususan Humas yang diminatinya. Ada 6 bidang pekerjaan Humas yaitu:
Ruang lingkup kerja Humas pun menjadi semakin luas. Menurut Morisson, luasnya ruang lingkup kerja ini menyebabkan praktisi Humas harus memilih bidang kekhususan Humas yang diminatinya. Ada 6 bidang pekerjaan Humas yaitu:
- Publisitas
- Public Affairs
- Pemasaran
- Hubungan Investor
- Manajemen Isu
- Lobi
Setiap ruang lingkup kerja atau bidang pekerjaan Humas melahirkan spesialisasi kerja Humas dengan target dan khalayak tertentu. Setiap spesialisasi kerja ini pun membutuhkan tambahan pengetahuan dan keterampilan lain selain komunikasi.
Morisson menjelaskan spesialisasi tersebut sebagai berikut:
Morisson menjelaskan spesialisasi tersebut sebagai berikut:
- Publisitas, melahirkan spesialisasi Media Relation dengan target khalayak wartawan dan media masa. Pengetahuan tambahan yang dibutuhkan yaitu ilmu jurnalistik dan pengetahuan mengenai media. Publisitas ialah upaya orang/organisasi agar kegiatannya diberitakan media masa. Jika informasi yang ditawarkan oleh Humas diterima wartawan dan disebarluaskan melalui media masa maka Humas organisasi/perusahaan telah melakukan kegiatan publisitas. Untuk itu, Humas harus bisa menunjukkan bahwa informasi tersebut memiliki nilai berita yang layak untuk disebarluaskan.
- Public Affairs, yaitu: bidang khusus Humas yang bertugas untuk mempengaruhi kebijakan publik yang dapat mendukung organisasi/perusahaan. Bagian ini melahirkan tiga spesialisasi yaitu:
- community relations, target khalayak: masyarakat sekitar. Pengetahuan yang dibutuhkan: sosiologi, budaya, agama
- government relation, target khalayak: badan/lembaga pemerintahan. Pengetahuan yang dibutuhkan: Ilmu hukum, ilmu politik, sosiologi dan budaya
- industrial relation , target khalayak: buruh, sekitar buruh, badan pemerintah dan lain sebagainya. Pengetahuan yang dibutuhkan yaitu tentang hukum perburuhan, psikologi.
Public Affairs, merupakan bidang khusus Humas yang bertugas untuk mempengaruhi kebijakan publik yang dapat mendukung perusahaan.
- Pemasaran melahirkan spesialisasi bagian marketing relations dan costomer relation. Target khalayaknya yaitu masyarakat konsumen dan pelanggan. Ilmu pengetahuan tambahan yang dibutuhkan yaitu ilmu pemasaran, sosiologi dan psikologi.
- Hubungan Investor menjadi spesialiasi yang memiliki target khalayak yaitu para pemegang saham, calon investor, wartawan keuangan, masyarakat pasar modal. Pengetahuan yang dibutuhkan yaitu mengenai pasar modal, ilmu keuangan dan akuntansi serta ilmu hukum.
- Manajemen isu melahirkan spesialisasi peneliti kehumasan dengan target khalayak menyesuaikan pada kebutuhan organisasi/perusahaan. Tentu saja spesialisasi ini harus menguasai metode riset kehumasan.
- Lobi melahirkan spesialisasi lobyis. Lobi adalah bidang khusus humas yang membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah utamanya untuk tujuan mempengaruhi peraturan dan perundang-undangan. Target khalayaknya ialah anggota parlemen, pejabat eksekutif dan partai politik. Untuk spesialisasi ini seorang praktisi Humas membutuhkan semua ilmu.
Gambaran lain tentang ruang lingkup kerja Humas bisa kita baca pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor PER/109/M.PAN/11/2005, tentang Jabatan Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat Dan Angka Kreditnya. Di sana disebutkan kerja bagian kehumasan aparatur negara. Tugas pokok Pranata Humas, adalah melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan, meliputi perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan, pelayanan informasi, hubungan kelembagaan, hubungan personil, dan pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan.
Dalam peraturan itu, yang dimaksud pranata humas atau pranata hubungan masyarakat ialah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan.
Kebutuhan setiap organisasi/lembaga/perusahaan berbeda-beda, sesuai dengan visi-misi, tujuan dan karakteristiknya. Hal ini bisa membuat kebutuhan terhadap spesialisasi bidang kerja Humas berbeda-beda pula, tergantung pada kebutuhan organisasi/lembaga/perusahaan. Yang penting diperhatikan ialah untuk melakukan pekerjaannya, praktisi Humas harus:
- terampil dan luwes dalam berkomunikasi dengan khalayak/publik maupun dengan pihak manajemen.
- memiliki pengetahuan serta wawasan yang luas agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan profesional.
- bisa mengelola informasi di dalam dan di luar organisasi, menjaga citra baik organisasi dan mendorong/mempengaruhi publik agar memiliki good will terhadap organisasi/lembaga/perusahaan.
Belajar mengenai public relation/hubungan masyarakat mengantarkan kita untuk mencari tahu lebih banyak lagi mengenai masyarakat, segala yang terkait dengan karakteristik, kebutuhan, aturan-aturan, aneka ragam kebudayaan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan sebagainya. (Vy)
Sumber Referensi:
Sumber Referensi:
- Morissan. 2014. Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Kencana Prenadamedia Group: Jakarta.
- Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor PER/109/M.PAN/11/2005, tentang Jabatan Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat dan Angka Kreditnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar