Dari hasil penelitian dan
refleksinya, R. Matindas merumuskan bahwa sistem adalah kesatuan sejumlah sarana
yang saling berkaitan satu dengan lainnya dan secara bersama-sama mengolah rangsang (masukan/input) yang
berasal dari lingkungan untuk menghasilkan suatu reaksi (output).
Ciri atau karakteristik sistem antara lain:
-
Memiliki sarana/alat/instrument
yang terkait satu sama lain
-
Menerima masukan atau input
-
Makin banyak input makin
kompleks sistem
-
Melakukan kegiatan
-
Pada sistem tertentu dapat mengolah
pertumbuhannya sendiri
-
Setiap sistem dapat menjadi
subsistem dan juga suprasistem tergantung dari cara pandangnya. Hal ini
dikarenakan di dalam sebuah suprasistem karena memiliki sistem-sistem yang
mendukungnya atau menjadi bagiannya. Sebuah sistem memiliki bagian-bagian
subsistem. Dan, di sisi lain sebuah sistem bisa juga menjadi subsistem bagi sistem
lain yang lebih besar dan kompleks.
Sistem digolongkan menjadi dua kategori yaitu:
Ø Sistem jenuh, yaitu sistem yang tidak dapat berkembang/berubah. Sistem
ini dapat dibedakan lagi menjadi dua kategori, yaitu sistem jenuh yang reaktif dan
sistem jenuh adaptif. Sistem jenuh reaktif contohnya sound system, yang dapat
menjadi lebih keras ketika dinaikkan volumenya dan menjadi lebih pelan jika
diturunkan. Sedangkan sistem jenuh adaptif dapat berubah sendiri menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi lingkungannya, contohnya yaitu thermometer. Ia akan
memberikan tanda sesuai dengan kondisi ukuran suhu lingkungannya.
Ø Sistem progresif, yaitu sistem yang dapat berkembang. Sistem ini
dibedakan menjadi dua juga, yatu sistem progresif buatan dan sistem progresif
swabina. Kalau sistem progresif buatan, ia dapat berkembang karena ada bantuan dari sistem lain. Contohnya ialah
organisasi, sistem informasi manajemen sebuah perusahaan. Organisasi bisa berkembanh karena dibuat berkembang oleh anggotanya (manusia). Sedangkan dalam
sistem progresif swabina, pertumbuhan dan atau perkembangannya itu dicapai
sebagai hasil usaha sistem itu sendiri. Istilah swabina maksudnya ialah sistem
yang membina dirnya sendiri. Sistem swabina ini misalnya manusia dan makhluk
hidup lainnya. Hingga kini kompleksitas manusia
tidak dapat dibandingkan denga sistem yang lainnya.
Sumber: Matindas, R. Manajemen
SDM lewat Konsep A.K.U. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar