Kamis, 22 Maret 2018

Karakteristik Sosiologi


Sosiologi sebagai salah satu ilmu sosial murni, memiliki keterkaitan dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Ada beberapa karakteristik ilmu sosiologi yang penting untuk dipahami sehingga tidak terjebak pada pandangan yang sempit dan terburu-buru dalam menarik kesimpulan dari suatu permasalahan, termasuk dalam mempelajari secara khusus ilmu sosiologi pendidikan.

Menurut, Sudardja Adiwikarta, karakteristik sosiologi antara lain:
1.     Memerlukan dukungan dari ilmu-ilmu yang lain. Untuk mempelajari tentang kenakalan peserta didik misalnya, sosiologi memerlukan dukungan ilmu psikologi, antropologi, filsafat dan sebagainya.


2.  MULTIPARADIGMATIK/ Memiliki keanekaragaman sudut pandang. Sehingga mestinya kita melakukan analisis dengan berbagai sudut pandang. Misalnya, ketika menghadapi anak terlambat datang ke sekolah, kita tidak serta merta langsung memberi cap yang buruk, menyalahkan anak dan memberikan hukuman agar dia jera. Tapi perlu dilihat dari sudut pandang/ paradigma lain, termasuk dari sudut pandang anak tersebut. Beri kesempatan anak menjelaskan alasan mengapa ia melakukan tindakan menyimpang (nakal).

3.     KOMPARATIF/Membandingkan suatu situasi/fenomena dengan situasi/fenomena lain. Misalnya:
# Membandingkan secara vertikal (misalnya: membandingkan perilaku peserta didik dari keluarga kaya  dengan peserta didik dari keluarga miskin.
# membandingkan secara horisontal (misalnya membandingkan perilaku peserta didik dari keluarga menengah ke bawah di desa dengan di kota)
# Perbedaan waktu. Misalnya membandingkan permasalahan pergaulan peserta didik di era reformasi dan era orde baru.

4.      Memiliki keragaman tahap analisis. MAKRO, MESO, MIKRO.
Analisis Makro menggambarkan fenomena sosial yang luas, seperti Negara, bangsa.
Analisis Meso menggambarkan submasyarakat, seperti kabupaten, kota
Analisis Mikro menggambarkan fenomena sosial pada level kecil, seperti di sebuah institusi atau bahkan kelas

5.      Menggunakan metode kerja dengan pendekatan positivistik. Antara lain:
·         Kuantitatif (membuktikan hipotesis)
·         Kualitatif (mengumpulkan data melalui observasi-partisipasi atau wawancara mendalam)
·         gabungan kuantitatif dan kualitatif
·         Cross Sectional (mengkaji fenomena pada satu kesatuan waktu)
·         Historis Longitudinal (mengkaji perkembangan fenomena dari waktu ke waktu)

Dengan memahami karakteristik tersebut, kita menyadari bahwa dalam melakukan analisis sosiologi, termasuk dalam bidang pendidikan, kita menelaah fenomena yang terjadi, bukan yang seharusnya terjadi. Analisis sosiologi pendidikan membantu kita menemukan akar permasalahan dengan lebih fokus, jelas dan detil. Dengan begitu, diharapkan kita dapat menemukan alternatif pemecahan atau jalan keluar permasalahan secara lebih strategis, efektif, efisien, tepat, berguna, bijak dan bermakna. (Vy)



Sumber Referensi:
Sudarja Adiwikarta. 2016. Sosiologi Pendidikan, Analisis Sosiologi Tentang Praksis Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ciri-ciri Orang Kreatif

Dunia membutuhkan orang yang kreatif. Banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi kreatif dan melakukan berbagai macam cara untuk me...