Membaca mestinya bukan lagi menjadi
“hobby” atau kegemaran, melainkan “kebutuhan”. Namun, untuk menjalaninya memang
tidak semudah mengatakannya. Butuh usaha nyata bukan sekadar angan-angan atau
rencana. Bagaimana melakukannya? Banyak
orang bertanya-tanya. Padahal diakui atau tidak sebagian besar penyebab kurangnya
minat membaca adalah karena “aras-arasen” alias “malas”, enggan dan sebagainya.
Sebab lainnya adalah aktivitas lain yang menyibukkan.
Ada banyak cara untuk
meningkatkan minat baca. Saat ini saya ingin fokuskan pada individu yang
menjalani. Untuk mengkampanyekan gerakan gemar membaca atau gerakan literasi
caranya bisa jadi berbeda.
Pada intinya dimulai dari “rasa
ingin tahu”. Tanpa itu umumnya orang akan “merasa sudah tahu”. Sikap merasa
sudah tahu semua hal bisa membuat orang seperti berada pada kotak hampa yang
dibuatnya sendiri. Ia tidak bisa melihat keluar atau bahkan dari luar, ia
merasa nyaman dengan kondisinya dan tidak peduli perkembangan di sekitarnya.
Rasa ingin tahu menghadirkan pertanyaan-pertanyaan yang
perlu dicari jawabannya. Dalam pencarian ini kita memiliki dorongan atau
motivasi untuk menjadi pembaca. Maka, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan minat baca kita antara lain:
1.
Cari tahu lebih
dalam tentang hal yang kita sukai.
Mengawali tindakan dengan hal yang disukai mestinya
memberi semangat dan motivasi tersendiri. Misalnya kita suka nonton film, apa
film Indonesia terbaru, flm luar negeri terbaru? Lalu itu bisa mengantar kita
untuk mengikuti perkembangan film-film terbaru, dari dalam maupun luar negeri.
Kita juga bisa mengembangkan pertanyaan dengan membuat pertanyaan lain yang
terkait dengan film tadi. Kita bisa mencari tahu dengan membaca semakin banyak
sumber informasi.
2.
Amati sekeliling
kita, telusuri apa yang menarik dan penting
Jika menemukan hal yang menarik atau timbul pertanyaan
di dalam benak, jangan berhenti pada ‘bertanya’, mari kita telusuri lebih dalam
agar menjadi lebih memahami hal itu. Misalnya anda jalan-jalan di pinggir laut
lalu melihat ada botol air mineral mengapung di laut. Timbul pertanyaan: kalau
sampah dibuang ke laut, apakah air laut bisa mengurainya? Berapa tahun
dibutuhkan untuk mengurai sampah plastik? Kalau tidak bisa diurai, kemana
sampah itu terdampar? Jika semakin banyak bagaimana? Dan seterusnya...dan
seterusnya. Kita coba telusuri berbagai sumber informasi untuk mencari tahu
jawabannya.
3.
Buat proyek
penelitian mulai dari yang paling sederhana
Berangkat dari pertanyaan sederhana yang hadir dari
pengalaman atau perhatian kita pada sesuatu, lebih lanjut kita bisa membuatnya
menjadi sebuah proyek penelitian. Bisa dimulai dari yang paling sederhana dan
mungkin untuk kita lakukan. Kemudian kita rumuskan permasalahan yang ingin
diteliti. Kita baca lebih banyak referensi lagi tentang bagaimana melakukan
penelitian, metode apa yang paling tepat untuk digunakan. Dengan begitu, kita
akan lebih banyak membaca baik tentang cara meneliti maupun apa yang kita
teliti.
Demikian beberapa cara untuk
meningkatkan minat baca. Saya gunakan kata ganti “kita” maksudnya adalah “saya
dan anda”. Saya berharap kita bersama bisa melakukannya, terus meningkatkan
minat baca setiap waktu. Salam literasi!
Sumber gambar: https://www.respublika.id/2018/09/28/boy-chandra-sebarkan-virus-gemar-membaca/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar