Selasa, 07 Januari 2020

Bisakah kita punya Investasi?


sumber gambar: https://www.liputan6.com/bisnis/read/3145511/investasi-pertama-anak-muda-reksa-dana-saham-atau-properti
Pernahkah Anda berpikir punya dana investasi? Ingin pergi ke luar kota, rekreasi ke suatu tempat impian,  kuliah, atau bahkan punya rumah atau mobil? Lalu otomatis lihat isi dompet. Yah…masak sih dengan gaji segini saya bisa berinvestasi? Kalau menurut pendapat Rina Dewi Lina dalam bukunya “Bisa Investasi dengan Gaji < 5 Juta” yang diterbitkan oleh Penebar Plus, Jakarta, 2016, pertanyaan itu langsung saja dapat jawaban, pasti lah bisa. Kenapa tidak? Tapi bagaimana caranya?


Caranya kalau saya boleh kasih refleksi sebagai kesimpulan dari baca buku itu, yang pertama analisis kondisi keuangan kita, kemudian tentukan tujuan investasi, lalu pilih metode investasi yang sesuai dengan keinginan kita. Dengan pengendalian diri dan manajemen keuangan yang baik, harapannya kita bisa mencapai, membeli atau mendapatkan keinginan kita.

Di tahap analisis kita harus tahu bagaimana kondisi keuangan kita, pemasukan kita lebih banyak dari pengeluaran, sama dengan pengeluaran atau di titik yang parah pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan? Semua itu untuk menentukan langkah selanjutnya harus bagaimana. Kalau defisit berarti kita belum bisa melakuan investasi.

Untuk bisa berinvestasi kita harus bisa mengendalikan diri untuk bisa menyisihkan pemasukan demi mencapai tujuan keuangan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Kita perlu membangun budaya menabung. Karena perlu kita sadari bahwa yang namanya investasi itu ialah upaya menyisihkan sebagian uang untuk mendapat keuntungan di masa depan atau memenuhi kebutuhan kita di masa depan.

Menentukan tujuan dan mimpi dalam hidup bisa dilakukan dengan SMART  (Specific,  Measurable, Achievable, Realistic, Time bond). Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai (tidak terlalu muluk-muluk), realistis (masuk akal) dan memiliki jangka waktu. Kapan impian itu ingin kita wujudkan dengan kondisi finansial kita saat ini, apakah dalam jangka pendek (1-3th), jangka menengah (3-5th) atau jangka panjang (lebih dari 5 th)?

Lalu, untuk memilih kendaraan investasi itu kita diharapkan tidak sekadar menabung. Tapi lebih terorganisir lagi. Kita juga bisa menguatkan kondisi finansial dengan memutar uang atau melakukan upaya untuk menambah pemasukan.  Kita juga diharapkan punya dana darurat, alias dana yang bisa dipakai sewaktu-waktu kondisi darurat melanda kehidupan kita, mau pindah kerja, untuk berobat karena sakit atau ada kebutuhan keluarga yang mendesak. Dana darurat ini disarankan jumlahnya 3 hingga 6 kali gaji kita.

Kemudian, kendaraan investasi itu macam-macam. Setidaknya ada tiga kategori yaitu:
Ø  Investasi Riil bisa dilihat dan dirasakan, misalnya membeli property atau emas dengan asumsinya harganya cenderung naik setiap tahun.
Ø  Paper Asset, Antara lain yaitu deposito, obligasi, reksadana, saham dan unitlink (paduan antara asuransi jiwa dan kesehatan)
Ø  Investasi bisnis

Setiap investasi memiliki kelebihan dan kelemahan atau resiko yang perlu dipertimbangkan. Musuh terbesar dalam berinvestasi ialah inflasi. Dan tujuan investasi ialah mengejar kebutuhan di masa depan dengan cara yang cerdas. Kenaikan harga itu pasti, dan inflasi itu sebuah keniscayaan. Jika menyadari hal ini, seseorang yang berencana mendapaatkan sesuatu di masa depan tidak akan menunda lagi untuk berinvestasi. (Vy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ciri-ciri Orang Kreatif

Dunia membutuhkan orang yang kreatif. Banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi kreatif dan melakukan berbagai macam cara untuk me...