sumber gambar: https://www.liputan6.com/bisnis/read/3145511/investasi-pertama-anak-muda-reksa-dana-saham-atau-properti |
Pernahkah Anda berpikir punya
dana investasi? Ingin pergi ke luar kota, rekreasi ke suatu tempat impian, kuliah, atau bahkan punya rumah atau mobil? Lalu
otomatis lihat isi dompet. Yah…masak sih dengan gaji segini saya bisa
berinvestasi? Kalau menurut pendapat Rina Dewi Lina dalam bukunya “Bisa
Investasi dengan Gaji < 5 Juta” yang diterbitkan oleh Penebar Plus,
Jakarta, 2016, pertanyaan itu langsung saja dapat jawaban, pasti lah bisa. Kenapa
tidak? Tapi bagaimana caranya?
Caranya kalau saya boleh kasih
refleksi sebagai kesimpulan dari baca buku itu, yang pertama analisis kondisi
keuangan kita, kemudian tentukan tujuan investasi, lalu pilih metode
investasi yang sesuai dengan keinginan kita. Dengan pengendalian diri dan
manajemen keuangan yang baik, harapannya kita bisa mencapai, membeli atau
mendapatkan keinginan kita.
Di tahap analisis kita harus
tahu bagaimana kondisi keuangan kita, pemasukan kita lebih banyak dari
pengeluaran, sama dengan pengeluaran atau di titik yang parah pengeluaran lebih
banyak daripada pemasukan? Semua itu untuk menentukan langkah selanjutnya harus
bagaimana. Kalau defisit berarti kita belum bisa melakuan investasi.
Untuk bisa berinvestasi kita
harus bisa mengendalikan diri untuk bisa menyisihkan pemasukan demi mencapai
tujuan keuangan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Kita perlu
membangun budaya menabung. Karena perlu kita sadari bahwa yang namanya
investasi itu ialah upaya menyisihkan sebagian uang untuk mendapat
keuntungan di masa depan atau memenuhi kebutuhan kita di masa depan.
Menentukan tujuan dan mimpi dalam hidup bisa dilakukan dengan
SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time bond).
Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai (tidak terlalu muluk-muluk),
realistis (masuk akal) dan memiliki jangka waktu. Kapan impian itu ingin kita
wujudkan dengan kondisi finansial kita saat ini, apakah dalam jangka pendek
(1-3th), jangka menengah (3-5th) atau jangka panjang (lebih dari 5
th)?
Lalu, untuk memilih kendaraan investasi itu kita
diharapkan tidak sekadar menabung. Tapi lebih terorganisir lagi. Kita juga bisa
menguatkan kondisi finansial dengan memutar uang atau melakukan upaya untuk
menambah pemasukan. Kita juga diharapkan
punya dana darurat, alias dana yang bisa dipakai sewaktu-waktu kondisi darurat
melanda kehidupan kita, mau pindah kerja, untuk berobat karena sakit atau ada
kebutuhan keluarga yang mendesak. Dana darurat ini disarankan jumlahnya 3
hingga 6 kali gaji kita.
Kemudian, kendaraan investasi itu macam-macam. Setidaknya
ada tiga kategori yaitu:
Ø Investasi Riil bisa dilihat dan dirasakan, misalnya membeli
property atau emas dengan asumsinya harganya cenderung naik setiap tahun.
Ø Paper Asset, Antara lain yaitu deposito, obligasi,
reksadana, saham dan unitlink (paduan antara asuransi jiwa dan kesehatan)
Ø
Investasi bisnis
Setiap investasi memiliki kelebihan dan kelemahan atau
resiko yang perlu dipertimbangkan. Musuh terbesar dalam berinvestasi ialah
inflasi. Dan tujuan investasi ialah mengejar kebutuhan di masa depan dengan
cara yang cerdas. Kenaikan harga itu pasti, dan inflasi itu sebuah keniscayaan.
Jika menyadari hal ini, seseorang yang berencana mendapaatkan sesuatu di masa
depan tidak akan menunda lagi untuk berinvestasi. (Vy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar